Wednesday, August 18, 2010

God, help..

Have you ever faced with a situation.. where you have a very very heavy problem (according to you) and you have no one to share it with? It's not because you don't have friends.. it's because you just don't know where to start. Even if you share it with someone, they can't help you as well.. So, you keep it to yourself, quietly try to find a way out with your own thinking and strength, and your friends won't notice that you actually have a problem.

I'm experiencing that at the moment... and I became so stressful, tired and hopeless.

Perusahaan kami sedang mengalami masalah keuangan, di mana stock barang menumpuk, sedangkan tagihan-tagihan tetap harus dibayar... Itu menyebabkan ketersendatan di dalam tagihan kami, yang secara otomatis berpengaruh terhadap cashflow. Kami bisa melewati hari demi hari, hanya karena anugerah. Hal ini sudah terjadi hampir sebulan..

Tetapi pagi ini semuanya berbeda..

Seperti biasa, jam 9 tepat, bank tercinta menelepon saya dan melaporkan 'liputan pagi' tentang saldo yang ada di rekening perusahaan kami. "Bu, rekening yang ini kurang sekian, dan yang ini kurang sekian." .. Saya tutup telepon, dan membuka rekening kami yang lain, ternyata belum ada satupun pelanggan kami yang mentransfer uang. Saat itu saya masih bisa tenang, karena biasanya mereka akan mentransfer setelah makan siang.

I closed my eyes and prayed.. "God, help.. One thing for sure, You're never too late. I believe that I will be able to go thru this day with Your help. I really don't know what to do.. but I believe that You're more than able.."

Jam 10.. Jam 11.. tidak ada satupun yang masuk

Jam 12 .. Akhirnya satu pelanggan kami mentransfer.. Namun jumlahnya masih 1/6 dari total yang kami butuhkan.

Jam 1.. I start to worry... Karena selama bulan puasa ini, bank tutup lebih awal. Saya harus ke bank paling lambat jam 2.

Jam 1.30.. saldo masih tetap sama..

Jam 1.45.. seorang pelanggan kami yang lain mentransfer.. Setidaknya jika ditotal, sudah 1/2 dari yang kami butuhkan.

Jam 2 tepat. Tidak ada pergerakan saldo sama sekali.. I started to stress out dan mulai putus asa. Saya melangkah gontai ke bank, untuk mengambil sejumlah uang yang 'seadanya' itu. Saya sudah siap jika giro-giro kami ditolak.. Saya pikir, "Abis gimana lagi? Toh ini semaksimal yang kami mampu."
Saat itu, saya meng-update status BBM saya menjadi, "Ternyata tidak ada pertolongan hari ini." dan jujur, saya kecewa sama Tuhan.

Saya sampai di bank jam 2.25. Terlambat sebentar saja, pastilah saya sudah tidak diperbolehkan masuk. Sesampainya di bank, setelah mengisi form penarikan, saya sengaja mengambil ekstra. Pikir saya, siapa tahu, ada yang transfer lagi. Saat mengantri, iseng-iseng saya mengecek saldo melalui handphone, dan ternyata ada satu pelanggan lagi yang mentransfer... Ketika ditotal, jumlahnya sudah 90% dari yang saya butuhkan. Dan saya berfikir.. "Oke lah, setidaknya hanya 1 giro yang akan ditolak."

Keluar dari bank tersebut, saya harus ke bank yang lain untuk melakukan penarikan kedua. Di mobil, suami saya bilang, bahwa ada pelanggan saya yang mau bantu dan mentransfer 1 nota lagi... sehingga untuk hari ini sudah tercover semua. Saya bernafas lega untuk sesaat, namun kekuatiran mengenai hari-hari kami ke depan menghantui pikiran saya, sehingga saya bener-bener lupa untuk mengucap syukur.
Saat itu saya meng-update status BBM saya, "Tepat pada waktunya.."

Tidak lama setelah saya mengganti status tersebut, seorang teman mengirim pesan kepada saya, dan bilang "Pelajaran hari ini: Jangan bilang ga ada dulu, nanti Tuhan yang komplain. Pertolongannya ada lebihnya ga?" Saya sempet cuekin dan males banget untuk ngejawab karena mood saya lagi amat sangat nggak enak, dan perut saya sakit banget. (ini adalah salah satu indikasi kalo saya stress berat.. perut langsung sakit). Saya hanya menjawab "Masih kurang" (walaupun sebenernya sudah cukup untuk hari ini, namun dari hati saya, saya sangat ingin besok ga usah ada 'liputan pagi'... Cukuplah stress ini sampai di sini..). Dan dia kembali mereply.. "Tetap berharap. Semangat!" Dan saya nggak reply dia lagi setelah itu.

Tetapi sekarang saya sadar, it must be God yang udah tegur saya saat itu.. karena saya meragukan Dia dan kuasaNya.

Saya membuka account facebook saya, ada seseorang yang memasang status "Kenapa ya aku nggak bisa membahagiakan orang yang aku sayang?" .. Dan entah gimana saat itu saya langsung comment.. "Ada yang pernah bilang bahwa bahagia itu adalah pilihan. Kalau kamu sudah melakukan yang terbaik, dia tetap nggak bahagia.. that's not your fault." Setelah saya post comment saya, dalam hati, saya juga berkata... "Oh well.. after all this, I can also choose whether I want to be happy or not.." Tapi saat itu, saya belum bisa memilih "to be happy".

Setelah semua Amazing Race ini selesai, saya masih pulang ke rumah dengan hati gundah. Lemes rasanya, capek.. Mungkin karena terlalu tegang memperhatikan angka-angka di rekening, semua otot saya jadi ikutan tegang sehingga saya menjadi teramat sangat capek. Saya memutuskan untuk tidur sejenak. But I can't help it.. I cried because of that stressful moment. I asked continually, "why? why? and why?? Kenapa hal ini harus terulang lagi sih?" FYI, 2 tahun lalu kami mengalami hal seperti ini juga. Saya merasa gagal, kecewa dan satu lagi.. hopeless.

Suami saya pun ga bisa berkata apa-apa.. Dia cuma menyodorkan sebuah ayat ke saya: 1 Korintus 10:13 yang berkata "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya."

Saya cuma membaca sekilas ayat tersebut, dan dalam hati saya, saya bilang.. "Udah tau!" Dan saya coba memejamkan mata.

Di dalam hati saya ada yang berkata, "Ternyata sangat mudah ya menyanyikan lagu 'Ku 'kan terbang tinggi di awan.. bersamaMu dalam kemuliaan..' saat kamu ada dalam posisi enak. Kenapa saat sekarang ini, saat kamu harus terbang, kamu ga bisa mengepakkan sayapmu?"
Tetapi saya ga ambil pusing, saya memilih untuk tidur.

Saat saya menulis blog ini, saya teringat masa-masa ketika saya menghadapi tugas-tugas kuliah saya yang menumpuk. Sempat stress juga, tapi mungkin dengan intensitas yang berbeda. Saya menghadiri sebuah ibadah minggu, dan lagu "Ku 'kan Terbang" ini dinyanyikan. Si worship leader memberikan ilustrasi, jika kita berjalan.. kita melihat gunung itu dari depan, seolah gunung ini gak bisa didaki dan dilalui, karena gunung itu lebih tinggi dari kita. Tetapi jika kita terbang seperti rajawali, gunung setinggi apapun bisa kita lewati, karena kita lebih tinggi dari gunung. Dan pada saat itu I choose not to worry, I wanna fly above my problems.

Sekarang saya ngerti, kenapa Tuhan malah ingetin saya ke lagu "Ku 'kan Terbang" ini ketimbang lagu-lagu lain yang lebih mengingatkan saya kepada pertolongan Tuhan. God is ready to help me.. It's just me that wasn't ready to fly with Him. Think I have to spread my wings and start flying. :)

Sebangunnya saya dari short nap itu, saya membuka account facebook saya di BB. Rupanya salah seorang teman (yang tidak terlalu saya kenal), baru saja mengupdate statusnya. Statusnya berbunyi seperti ini : "Things may not have always been easy, but you made it this far. Push the limits and be brave! Warrior, not a worrier!"

Saya hanya bisa terpaku melihat screen. Is this another message from God? and now I believe it is.

Friends, mungkin temen-temen juga mengalami banyak masalah... Mungkin tidak sama seperti apa yang saya alami, tetapi mungkin ini saatnya buat kita untuk kembali membentangkan sayap dan terbang bersama Dia. Mungkin kita udah terlalu lama mengistirahatkan sayap kita, berada di comfort zone kita, sehingga kita lupa untuk terbang. Sekarang ini comfort zone saya sedang digoncang-goncang supaya saya belajar terbang lagi. I thank God for a valuable lesson He gave me today. Terima kasih juga buat temen-temen yang udah jadi alat buat menyadarkan saya.. Hehe.. I'm gonna spread my wings now and fly with Him.

"Ku 'kan terbang tinggi bagai rajawali
Di atas segala persoalan hidupku
Dan aku percaya saat ku bersama-Nya
Tiada yang mustahil bagi Dia.."

1 comment: