Friday, July 9, 2010

Following The Leader

"Following the leader, the leader, the leader..
We're following the leader wherever he may go.."

Itu adalah sepenggal lagu dari film PeterPan. Sebuah lagu yang sering dipakai dalam permainan anak-anak.. Di mana anak-anak bergantian jadi 'leader' dan semua harus mengikuti apa yang akan dilakukan si leader ini. Sebuah game simple yang mengajarkan bahwa seorang pemimpin, mau ga mau harus jadi panutan buat orang-orang di sekitarnya..

Dalam perjalanan pulang dari ultah seorang teman hari ini, saya dan Catur berdiskusi mengenai pemimpin..

Bagi saya pribadi, jika seseorang ditunjuk dan dipercaya menjadi seorang pemimpin, itu adalah karena kehendak Tuhan. Tuhan memilih seseorang untuk menjadi pemimpin karena Ia yakin bahwa orang tersebut mampu untuk memimpin.

Lalu kenapa ada pemimpin yang gagal? Apakah Tuhan memilih orang yang salah?

Saya diingatkan dengan kisah Raja-raja dan hakim-hakim di Alkitab. (Bagi yang secara ga sengaja 'mampir' di blog saya ini.. Ya, saya adalah seorang Kristen and I'm proud of it.. Hehe..).. Di Alkitab diceritakan tentang bagaimana Tuhan memilih raja Israel yang pertama, kedua dan seterusnya. Mereka dipilih dan diurapi. Pada awalnya semua baik, dan di akhir pemerintahan mereka.. Ada yang berhasil, dan ada pula yang gagal. Why? Apakah Tuhan gak tau bahwa mereka akan gagal? Apakah berarti Tuhan salah memilih pemimpin?

Saya yakin nggak. Tuhan gak salah.. Yang salah adalah orangnya.

Kalau diperhatiin, banyak raja-raja dan hakim-hakim itu gagal karena mereka berusaha dengan kekuatan mereka sendiri. Saat awal-awal mulai memimpin, mereka masih merasa ga berdaya, jadi mereka bergantung sepenuhnya sama Tuhan. Seiring berjalannya waktu, mereka mulai PD memimpin.. Sehingga tanpa mereka sadari, mereka mulai berjuang dan memimpin dengan kekuatan mereka sendiri. Konsultasi ke kanan dan ke kiri, tetapi lupa melibatkan Tuhan yang mengangkat mereka menjadi raja. Di situlah letak kegagalan mereka.. Tuhanpun sebenarnya ga tinggal diam saat mereka mulai menyimpang. Ia kirim nabi untuk menegur.. Ada yang bertobat, ada juga yang diam saja.. Semua kembali kepada individu masing-masing. Dan akibat dari ketidaktaatan mereka, satu bangsa mengalami kekacauan.. Sayang ya...?

Buat saya juga, suka atau gak suka.. Seorang pemimpin harus menjadi panutan bagi orang-orang yang ia pimpin. Kadang mungkin ada yang berpikir "what do you expect? Gw kan manusia juga.." Tetapi, kalau kita sudah diangkat menjadi pemimpin, secara otomatis people will look up to us, berharap sama kita. Ga peduli apakah kita sebaya, lebih muda atau lebih tua dari yang kita pimpin.. Kita sudah berada di level yang lebih tinggi, kita memiliki otoritas yang harusnya sih.. Digunakan sebaik-baiknya.

Nah, sebagai panutan.. Seorang pemimpin harus memperhatikan cara dirinya berbicara, berfikir dan bertindak. Karena dia sangat disorot oleh banyak orang. Kadang seorang pemimpin kehilangan kharisma dan dukungan karena ada perbuatan yang salah, atau mungkin kesalahan kata-kata yang berlalunya sangat cepat. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga istilahnya.

Tetapi manusia kan ga luput dari kesalahan??

Iya banget sih... Tetapi kembali lagi, apakah kita menyertakan Tuhan dalam kepemimpinan kita? Jika memang ada kesalahan yang sengaja maupun tidak disengaja, alangkah wise-nya jika kita meminta maaf dan memperbaikinya... Daripada ditutup-tutupi dan akhirnya malah menjadi 'bangkai'.

Sebenernya masih banyak yang bisa dibahas dalam masalah leadership.. Tapi nyambung next time aja deh..

If you're a leader in any groups or organisations, and feeling down.. Remember that you are chosen by God.

If you feel that people are no longer supporting you, or looking up to you.. May be it's time to ask yourself .. Have you act/think/speak wrongly? Atau mungkin ada kesalahan yang belum dibereskan? Atau mungkin juga.. You set the rules.. And you're the one breaking them up?

Kalau saat ini kita merasa kita dipimpin oleh pimpinan yang salah, ga bener, or whatever the name is.. Gimanapun juga hargai dia, hormati dia, karena sekali lagi.. Dia dipilih Tuhan. Mungkin terkesan manusia yang pilih.. Tetapi seperti kata seorang teman, saat kita memikirkan siapa yang layak untuk melakukan sesuatu, dan ada sebuah nama yang strongly muncul dalam hati dan pikiran kita.. Itu Tuhan yang taruh.
Kalau ada kesalahan yang dia lakukan, daripada njelekin di belakang, lebih baik bicarakan dengan yang bersangkutan.. Karena bisa jadi Tuhan pakai kita untuk menegur dia.

Well.. Saya bukan pakar leadership. Saya juga belum menjadi a good leader.. Still on the process. Ini hanya sebagian kecil pemikiran saya... Do you agree?

No comments:

Post a Comment