Showing posts with label Random Thoughts. Show all posts
Showing posts with label Random Thoughts. Show all posts

Wednesday, September 15, 2010

Forever Friends..

"We're forever friends...bound by love that time can't take away.
Forever friends...caring in a special kind of way.
Heart to heart and hand in hand.
We'll stand until the end.
Love's forever when...we're forever friends."

Saya mempunyai seorang teman. Saya bisa berkenalan sama dia pertama kali, karena dia adalah temannya Catur, suami saya. Mereka sudah berteman sejak lama, sejak masih sekolah mungkin... Sama-sama dari Pekalongan, sama-sama kuliah di UKI (walaupun beda fakultas), pernah nge-kost di tempat yang sama, bergereja di gereja yang sama.. Yah bisa dikatakan teman seperjuangannya Catur.

Saya ingat, hubungan pertemanan kami sangat akrab sampai sebelum saya berangkat ke Perth untuk sekolah. Bahkan beberapa tahun setelah itupun, kami masih asyik-asyik aja.. masih haha-hehe bareng walaupun frekuensinya berkurang. Dan siapa sangka, lama-lama frekuensinya makin dan semakin berkurang, sehingga saat ketemu, yah.. kayak hanya sebatas "hi" dan "bye".

Gereja kami memiliki 2 cabang: Perniagaan dan Duta Mas. Saya dan Catur kebanyakan berada di Perniagaan, sedangkan dia lebih banyak di Duta Mas. Mungkin karena jarang ketemu itulah, perlahan-lahan kami menjadi jauh.

Kalau ada istilah, "Tak kenal maka tak sayang" .. mungkin itulah yang terjadi.

Saya juga nggak tahu mulai kapan saya berpandangan negatif sama dia, dan ternyata Catur pun mengenakan kacamata yang sama dengan saya. Bukannya berusaha mendekati teman lama, malah bawaannya jadi kesel aja sama dia. (A little note buat my friend: you better read this until the very end.. jangan berhenti di sini aja.. :p)

Belum lagi omongan-omongan negatif tentang dia, yang saya dengar dari orang-orang, makin menambah rasa sebel saya sama dia. Sampai akhirnya saya HARUS melayani bersama-sama dengan dia, dalam satu ruangan yang sama.

Pada awalnya saya sempet complain.. Kenapa harus dia yang ditaruh di situ? (Karena sebelumnya ada orang lain yang menjalankan tugasnya). Belum lagi, sikapnya dia yang cool abis, yang sama sekali ga friendly ke saya. Bukan lagi kayak 2 orang teman yang pernah kenal... bener-bener kayak a total stranger buat saya, annoying pula. (Hihi.. sorry yah fren, tapi emang ini yang saya rasakan)..

Sampai akhirnya, beberapa minggu lalu.. mungkin di awal bulan ini.. Kok ya tiba-tiba di hati saya ada dia. Bukan berarti jatuh cinta lho.. Tapi ya, saya mulai memandang dia dari sisi yang berbeda. Saya mulai mengganti kacamata saya. Saya ngobrol sama suami saya tentang dia.. Apa pendapat saya mengenai dia, dan ternyata.. banyak hal-hal positif tentang dia yang dapat kami diskusikan.

Berawal dari sebuah dinner bareng dia dan teman-teman yang lain, lalu pergi kondangan bareng.. Sampai akhirnya.. saya bisa chat sama dia.. (thanks to BlackBerry technology).. dan akhirnya berakhir di sebuah cafe. Just the three of us, saya, Catur dan dia.

Di situ mulai terungkap.. Ternyata apa yang kelihatan, belum tentu apa yang sebenarnya terjadi. Dia cerita betapa terpukulnya dia saat harus mengakhiri hubungan sama kekasihnya (please pardon my puitis words.. :P), hal-hal yang dia alami dalam pelayanan dan pekerjaan... Oh man, saat itu rasanya saya nyesellll banget dah pernah sebel sama dia.

Ternyata dia hanya membutuhkan seorang teman.

Seorang teman yang bisa diajak curhat, yang nggak sekedar haha-hehe..
Memang kita bisa berteman dengan siapa aja.. Tapi tidak dengan semua orang kita bisa berbagi. Betul betul betul??

Singkat cerita, kami ngobrol dan mencoba meluruskan kesalahpahaman yang terjadi selama ini. Yah, perlahan-lahan, hubungan persahabatan yang tadinya hampir retak, mulai dibangun kembali.

Saya bersyukur, dia juga sudah bisa mulai terbuka sama saya dan Catur.. dan semoga juga saya & Catur bisa membagi hidup sama dia. Kami nggak sempurna, dan mungkin along the way, kami bisa mengecewakan dia. Tetapi saya berjanji, saya mau berusaha menjadi sahabat, or mungkin seorang sister buat dia.

Friends, mungkin di antara kalian juga mengalami hal mirip-mirip dengan apa yang saya alami. Kita terkadang gampang menghakimi orang, gampang menilai orang .. dan biasanya nilai yang kita berikan itu negatif. Sekali kita memberikan nilai negatif sama seseorang, secara otomatis, kita mengenakan kacamata 'minus'.. (ini istilah saya). Saat kita memakai kacamata minus ini, apapun yang orang tersebut kerjakan, padahal dia melakukan sesuatu yang TER-baik, bagi kita akan tetap minus, tetap salah dan tetap negatif. Kalau kacamata itu terus-terusan kita pakai, ga menutup kemungkinan akan timbul kebencian.. yah mungkin mulai dari sebel tingkat rendah, sampai akhirnya benci tingkat akut sama orang tersebut. Padahal ujung-ujungnya kita sendiri yang dosa..

Mungkin ini saatnya kita melepaskan kacamata minus tersebut. Belajar untuk melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda. Saat kita mulai memandang with a positive point of view.. semuanya bisa benar-benar berbeda. Kita harus mengganti kacamata kita. Itu saja.

Mungkin teman kita keliatannya udah susah banget dideketin, bener-bener rese' dan annoying banget. Tetapi percaya deh.. gimanapun juga, everyone needs a friend. Semua orang membutuhkan seorang teman. Kembali lagi terserah kita mau buka hati dan buka tangan untuk dia atau nggak.

Selagi kita masih diberikan kesempatan untuk hidup, ga ada salahnya kita berteman dengan banyak orang kan?

To all of my friends : I love you full!


(Buat 'teman' yang saya ceritakan di blog ini.. Sorry ya kalo kami sempet berpandangan negatif tentang kamu. We'll make it up to you.. and thanks for being our friend. Looking forward for our next coffee time :))

Let Me Help..

Sebuah kejadian yang simple terjadi hari ini, tetapi cukup untuk dijadikan sebuah perenungan buat saya..

Tadi siang, saya dan Catur mengajak Cedric ke supermarket untuk beli susu. Kebetulan susu anak-anak stocknya dah menipis. Entah kenapa, di rumah omanya, hasrat mereka untuk minum susu melonjak tajam. Hahaha..

Karena emang tujuannya cuma beli susu, maka saya nggak membawa trolley. Cukuplah dengan membawa keranjang tangan. Saat itu Cedric bilang, "Mami aku mau bawa keranjangnya". Jadilah si bocah kecil ini menenteng-nenteng keranjang sampai ke rak susu.

Saya isi keranjang tersebut dengan 4 kotak susu, yang masing-masing beratnya 900 gram. Kurang lebih 3,6 kg ya totalnya. Setelah itu, saya mau membawakan keranjang belanja itu, karena saya tahu Cedric nggak bakalan kuat bawa keranjang tersebut. Tetapi dia ngotot mau bawa, sampai keranjang tersebut diseret-seret karena terlalu berat.

Lalu saya bilang, "Sini, mami bantuin. Berat kan?"
Dia masih memaksa untuk membawa keranjang tersebut. Dia bilang, "Aku bisa kok.."
Kali ini dia coba angkat, ga diseret lagi, sampai agak doyong-doyong badannya. Lucu sih, tapi nggak tega juga ngeliatnya. HiHi..
Saya offer help untuk kedua kalinya, "Sini, Mami aja yang bawa. Kalo nggak boleh, yuk kita bawa berdua.."
Akhirnya Cedric membiarkan keranjang itu saya bawa.

Saat saya membawa keranjang tersebut, tiba-tiba saya ingat apa yang Tuhan bilang.. "Marilah kepada-Ku yang berletih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu."

Situasinya kayaknya sama dengan apa yang saya alami tadi siang. Cedric itu umpama kita sebagai manusia.

Mungkin terkadang Tuhan sendiri udah menawarkan bantuan ke kita, "Sini Nak, Aku bantu bawain.. kayaknya berat banget bebanmu.."
Tetapi kitanya yang masih ngeyel dan bilang.. "Gak apa-apa Tuhan, saya bisa kok."
Mungkin sama seperti saya tadi, Tuhan cuma bisa senyum-senyum melihat kita menyeret-nyeret persoalan kita, kita coba angkat sampai terhuyung-huyung, tetapi bagaimanapun apa yang kita alami tetap terasa berat.
Sampai akhirnya Tuhan bilang lagi.. "Udah sini, Aku bantuin.. Berat kan?"
Tuhan tetap menunggu dan menawarkan bantuan-Nya sampai kita sungguh-sungguh mau melepaskannya dan membiarkan Dia mengambil alih 'beban' itu dari tangan kita.

Banyak hal yang saya alami beberapa bulan belakangan ini.. dan memang itu terasa amat sangat berat. Ternyata itu terasa berat karena saya belum mau melepaskan 'keranjang' itu dari tangan saya. Saya masih berusaha menyeret-nyeret dan menggotong beban itu sendirian...

Ada sebuah phrase yang sangat bagus..

"As Children bring their Broken Toys
With Tears for Us to Mend,

I Brought My Broken Dreams to GOD,
Because HE was My FRIEND.

But then, Instead of Leaving HIM
In Peace to Work Alone,

I hung around and tried to help
With Ways that were My Own.

At last I snatched them back and cried,
How can YOU be so slow?

My Child, He said, what could I do?
You never did let go."

Saya pernah menulis sebuah blog mengenai phrase ini.. Tetapi entah ada di blog yang sebelah mana. Hahaha..

Cuma satu yang saya tekenin, terkadang kita complain sama Tuhan.. mengapa begini dan mengapa begitu?? Tetapi sebenernya, kita belum menyerahkan sepenuhnya kepadaNya.

Masalah-masalah yang saya hadapi belum selesai. Mungkin terkesan agak santai, karena masih suasana libur lebaran.. Namun saya tahu, setelah lebaran ini selesai, masalah yang terjadi di kantor akan mencuat kembali, dan saya harus siap menghadapinya.

Siapa sangka peristiwa sederhana yang saya alami tadi siang, ternyata bisa membantu saya untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi hari esok?

OK God.. I want to let go.

Monday, August 2, 2010

I am FAT and Very Happy..

OK. I lied.
I am never happy when I gain weight or look chubby... But I'm still trying to be happy no matter what..

Beberapa hari yang lalu, terjadi percakapan singkat di BB dengan seorang teman dekat. Dia memiliki masalah yang sama dengan saya.. yes.. as the title said.. we're overweight (kayaknya lebih sopan ketimbang bilang "fat" ya.. Hehehe)..

Pada dasarnya, dia ingin membeli sebuah product yang katanya bisa menurunkan berat badan. Kebetulan banget, dulu saya pernah coba pake produk itu.. (duluuuuuuuuuuuuuuuu... banget) dan saudara sepupu suami saya juga pernah pake produk itu. Berhasil kah?? Ya.. berhasil.. untuk beberapa saat. Ketika kami sudah tidak mengkonsumsi product itu, kembalilah kami seperti semula, and may be bigger than before... dan saya bisa mengambil kesimpulan bahwa produk-produk diet itu just a waste.

(Bagi yang membaca ini, dan udah mau mulai arguing about those diet products.. atau menawarkan obat lain.. ntar dulu yah.. baca dulu sampe abis.. :p )

Saya ceritakan kepada dia bahwa saya pernah coba macem-macem cara untuk ngurusin badan. Tetapi pada intinya hanya satu yang dibutuhkan: motivasi.

Dia bilang.. "Yah, cici mah enak.. Kan dah married.. Dulu sebelum married cici kurus.. Aku nih, belum punya cowok.."
Saya cuma bisa bilang.. "Kalo ada cowok naksir or suka seseorang karena dia kurus.. he's very shallow. Bukannya kamu juga yang sering bilang kalo beauty comes from within?"

Dan di situ saya mulai cerita tentang beberapa teman yang kurus, namun sampai sekarang belum bertemu dengan pangerannya.. Tetapi ada juga beberapa teman yang gemuk (sejak single), tapi sekarang udah happily married.. Pada intinya, kurus / gemuk ga pengaruh. Mungkin memang si kurus punya bigger chance untuk dapet pasangan.. Tapi bagi saya, pengaruhnya gak besar.

As I'm typing this.. tiba-tiba ada ide comes to my mind.
Kenapa orang kurus tampaknya lebih mudah untuk mendapatkan pasangan? Mungkin karena mereka lebih PD sehingga mereka tampak lebih menarik. Sedangkan orang gemuk, seperti yang saya alami, mereka cenderung menarik diri dari suatu komunitas, karena merasa nggak PD... Dan yang sangat disayangkan, di masyarakat kita, orang gemuk lebih sering dijadikan bahan olok-olok... atau bulan-bulanan.. sehingga tercipta sebuah stereotype.. gemuk = jelek. Padahal belum tentu... Dan kalau boleh memilih, mungkin semua orang akan memilih bertubuh kurus... and that's when people starts to blame God.. "Tuhan, kenapa Tuhan ciptain aku gemuk??"

Ada sebuah kisah yang dishare via BBM mengenai secangkir kopi. Saya lupa bagaimana cerita sebenarnya.. tapi pada intinya seperti ini:
Seorang professor dikunjungi oleh alumni-alumninya.. dan si professor ini menyediakan kopi dalam cangkir yang berbeda-beda... Dari cangkir yang paling indah.. sampai yang paling jelek, dan mereka disuruh memilih cangkir masing-masing. Banyak orang memilih cangkir yang indah.. Tetapi si professor itu kemudian berkata... Cangkir itu hanya wadah.. yang terpenting adalah kopinya.. Karena di cangkir manapun, baik yang terindah maupun yang terburuk, rasa kopi itu tetap sama.
Physical appearance kita ibarat cangkir. Apa yang ada di dalam kita ibarat kopi. Memang mungkin orang bisa tertarik melihat cangkirnya, tetapi jika dicicip ternyata rasanya nggak enak, mungkin orang itu tidak akan meminumnya. Tetapi walaupun cangkirnya buruk, tetapi jika dicicip rasanya enak, orang akan meminumnya sampai habis.

Saya nggak bilang adalah suatu kesalahan untuk menjadi cantik. It's OK to be pretty, it's okay mau mengusahakan untuk kurus, langsing... Tapi jangan jadikan kecantikan / physical appearance menjadi sesuatu yang utama. Girls, you are perfect just the way you are (as Nick Vujicic said in his movie). You are beautiful just the way you are. Emang susah banget untuk mendeklarasikan hal ini di saat kita down.. atau ada orang yang mengejek kita.. (relax, I'm experiencing that as well.. and I'm still learning) Tapi inget.. Tuhan menciptakan kita sangat baik. We're perfect creations of God.

For guys.. oh c'mon.. don't be so shallow. Jangan cuma lihat seseorang dari penampilan luarnya. Penampilan luar bisa berubah anytime. Seseorang bisa menjadi tua, menjadi gemuk, dan mungkin nggak menarik lagi.. Tapi apa yang ada di hatinya, itu yang akan bertahan.

"I praise You because I am fearfully and wonderfully made. Your works are wonderful, I know that full well." (Psalm 139:14)

PS. Thanks to 'my friend' yang udah menjadi inspirasi buat saya untuk nulis ini. Hope you don't mind :)

Friday, July 9, 2010

Following The Leader

"Following the leader, the leader, the leader..
We're following the leader wherever he may go.."

Itu adalah sepenggal lagu dari film PeterPan. Sebuah lagu yang sering dipakai dalam permainan anak-anak.. Di mana anak-anak bergantian jadi 'leader' dan semua harus mengikuti apa yang akan dilakukan si leader ini. Sebuah game simple yang mengajarkan bahwa seorang pemimpin, mau ga mau harus jadi panutan buat orang-orang di sekitarnya..

Dalam perjalanan pulang dari ultah seorang teman hari ini, saya dan Catur berdiskusi mengenai pemimpin..

Bagi saya pribadi, jika seseorang ditunjuk dan dipercaya menjadi seorang pemimpin, itu adalah karena kehendak Tuhan. Tuhan memilih seseorang untuk menjadi pemimpin karena Ia yakin bahwa orang tersebut mampu untuk memimpin.

Lalu kenapa ada pemimpin yang gagal? Apakah Tuhan memilih orang yang salah?

Saya diingatkan dengan kisah Raja-raja dan hakim-hakim di Alkitab. (Bagi yang secara ga sengaja 'mampir' di blog saya ini.. Ya, saya adalah seorang Kristen and I'm proud of it.. Hehe..).. Di Alkitab diceritakan tentang bagaimana Tuhan memilih raja Israel yang pertama, kedua dan seterusnya. Mereka dipilih dan diurapi. Pada awalnya semua baik, dan di akhir pemerintahan mereka.. Ada yang berhasil, dan ada pula yang gagal. Why? Apakah Tuhan gak tau bahwa mereka akan gagal? Apakah berarti Tuhan salah memilih pemimpin?

Saya yakin nggak. Tuhan gak salah.. Yang salah adalah orangnya.

Kalau diperhatiin, banyak raja-raja dan hakim-hakim itu gagal karena mereka berusaha dengan kekuatan mereka sendiri. Saat awal-awal mulai memimpin, mereka masih merasa ga berdaya, jadi mereka bergantung sepenuhnya sama Tuhan. Seiring berjalannya waktu, mereka mulai PD memimpin.. Sehingga tanpa mereka sadari, mereka mulai berjuang dan memimpin dengan kekuatan mereka sendiri. Konsultasi ke kanan dan ke kiri, tetapi lupa melibatkan Tuhan yang mengangkat mereka menjadi raja. Di situlah letak kegagalan mereka.. Tuhanpun sebenarnya ga tinggal diam saat mereka mulai menyimpang. Ia kirim nabi untuk menegur.. Ada yang bertobat, ada juga yang diam saja.. Semua kembali kepada individu masing-masing. Dan akibat dari ketidaktaatan mereka, satu bangsa mengalami kekacauan.. Sayang ya...?

Buat saya juga, suka atau gak suka.. Seorang pemimpin harus menjadi panutan bagi orang-orang yang ia pimpin. Kadang mungkin ada yang berpikir "what do you expect? Gw kan manusia juga.." Tetapi, kalau kita sudah diangkat menjadi pemimpin, secara otomatis people will look up to us, berharap sama kita. Ga peduli apakah kita sebaya, lebih muda atau lebih tua dari yang kita pimpin.. Kita sudah berada di level yang lebih tinggi, kita memiliki otoritas yang harusnya sih.. Digunakan sebaik-baiknya.

Nah, sebagai panutan.. Seorang pemimpin harus memperhatikan cara dirinya berbicara, berfikir dan bertindak. Karena dia sangat disorot oleh banyak orang. Kadang seorang pemimpin kehilangan kharisma dan dukungan karena ada perbuatan yang salah, atau mungkin kesalahan kata-kata yang berlalunya sangat cepat. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga istilahnya.

Tetapi manusia kan ga luput dari kesalahan??

Iya banget sih... Tetapi kembali lagi, apakah kita menyertakan Tuhan dalam kepemimpinan kita? Jika memang ada kesalahan yang sengaja maupun tidak disengaja, alangkah wise-nya jika kita meminta maaf dan memperbaikinya... Daripada ditutup-tutupi dan akhirnya malah menjadi 'bangkai'.

Sebenernya masih banyak yang bisa dibahas dalam masalah leadership.. Tapi nyambung next time aja deh..

If you're a leader in any groups or organisations, and feeling down.. Remember that you are chosen by God.

If you feel that people are no longer supporting you, or looking up to you.. May be it's time to ask yourself .. Have you act/think/speak wrongly? Atau mungkin ada kesalahan yang belum dibereskan? Atau mungkin juga.. You set the rules.. And you're the one breaking them up?

Kalau saat ini kita merasa kita dipimpin oleh pimpinan yang salah, ga bener, or whatever the name is.. Gimanapun juga hargai dia, hormati dia, karena sekali lagi.. Dia dipilih Tuhan. Mungkin terkesan manusia yang pilih.. Tetapi seperti kata seorang teman, saat kita memikirkan siapa yang layak untuk melakukan sesuatu, dan ada sebuah nama yang strongly muncul dalam hati dan pikiran kita.. Itu Tuhan yang taruh.
Kalau ada kesalahan yang dia lakukan, daripada njelekin di belakang, lebih baik bicarakan dengan yang bersangkutan.. Karena bisa jadi Tuhan pakai kita untuk menegur dia.

Well.. Saya bukan pakar leadership. Saya juga belum menjadi a good leader.. Still on the process. Ini hanya sebagian kecil pemikiran saya... Do you agree?

Thursday, July 1, 2010

Mulutmu ... Harimaumu...?

Mungkin kita sering mendengar istilah ini.. Apalagi istilah ini pernah jadi 'hook' di sebuah iklan televisi. Sebenernya, gue juga ga terlalu mengerti apa artinya istilah ini.. Tapi mungkin, kata-kata yang dikeluarkan dari mulut kita, itu adalah 'senjata' yang bisa dipakai orang untuk menerkam kita. Hehehe.. Maksa.com deh.. Tapi ya gitu.. kata-kata adalah sesuatu yang paling powerful. Contohnya, kalau kita mengatakan pada teman kita, "Pokoknya, kalau kamu lagi ada masalah, telpon aku, atau datang ke rumahku... jam berapapun aku layanin.." ... Tetapi ketika jam 12 malam dia nelpon kita dan mau curhat, dan kita jawab.. "duh.. Besok aja ya.. Gw ngantuk nih.. Daripada ga konsen ...." .. Temen kita bisa aja sakit hati dan bilang, "Lah.. katanya jem berapapun gw dilayanin??" Yah.. something like that I suppose.. :P

Kalau di Gereja, mungkin ada istilah lagi "mulutmu mengandung kuasa." Wah.. Apa lagi nih? Yah, bayangan gue sih, kayak emaknya Malin Kundang waktu ngutuk anaknya jadi batu.. eh.. kejadian :) .. Anyway Malin Kundang itu cuma mitos, cerita dongeng... Tapi gue yakin banget, emang mulut kita ini mengandung kuasa. Makanya waktu mau terima Yesus aja, kita harus percaya dengan hati dan mengaku dengan mulut.. :D

Gw teringat akan beberapa hal yang gw alami sendiri, karena 'perkataan' ini.. Yah mungkin ada yang bilang, "Ah kebetulan aja, Va!" .. Tapi kalo itu memang kebetulan, bisa gue katakan.. "Hebat banget si kebetulan itu!" :P

So here's the story...
Dulu waktu awal-awal gue baru married.. Ada beberapa yang nanya ke gue dan Catur, "Kapan nih punya momongan?" Saat itu gue cuma jawab.. "Nanti lah.. tunggu setahun..."
Please note.. gue jawab.. "tunggu setahun.." bukan "tunggu setahun baru hamil".. ternyata "tunggu setahun, punya momongan." ... Dan ternyata anak pertama aku lahir 2 minggu sebelum our 1st wedding anniversary. Kebetulan?? Mungkin...

Setelah anakku yang pertama lahir, biasa deh.. pertanyaan kepo berlanjut.. "Kapan nih anak kedua?" .. Gue jawab... "Waduh.. ntar deh.. tunggu ni anak bisa jalan..."
AGAIN. Gue tidak menjawab pertanyaan itu dengan spesifik. Maksud gue.. "ntar nunggu ni anak bisa jalan, baru hamil lagi.." Tetapi karena jawaban gue yang ga lengkap itu, gue seolah menjawab, "tunggu ni anak bisa jalan, dia punya adik." Ternyata.. anakku yang kedua lahir dua minggu setelah Cedric bisa jalan.. Another kebetulan??

ThiRd. Dan ini baru kepikiran kemaren... Sempet senyum-senyum sendiri sampe Catur bingung... Hahaha..
Pertengahan bulan Mei yang lalu, ada airlines yang lagi promosi.. Harga dasar tiket Rp. 0,- .. Gue yang bersemangat tuh cari-cari.. siapa tahu dapat tiket murah.. any destination lah! Sampai tiba-tiba di dalam hati gue ada yang bilang, "Kenapa ga coba cari tiket Denpasar-Perth?" OK.. gue coba search.. dan setelah melalui perjuangan panjang... (secara susah banget bo bookingnya.. ternyata bukan hanya gue yang berebut tiket murah.. qiqiqiq).. gw book 4 tiket Jakarta-Denpasar-Perth PP.
Dan kemaren gue teringat....
Saat gue baru punya anak pertama, beberapa teman di Perth nanya ke gw, "Kapan Va ke sini lagi?" Gue cuma jawab.. "Aduh, ntar deh nunggu anak gw gedean.. Biar bawanya enak.. Yah.. umur 5 tahun-an lah..."
Gw book tiket untuk bulan April 2011, yang pada saat itu.. Cedric, anak pertama gue sudah berusia 5 tahun. Gw cuman bisa terbengong-bengong dan.. "kok bisa ya??" .. Yah seperti yang gue bilang, some of you might say 'ah! itu mah kebetulan...' Tapi buat gue, itu bukan cuma suatu kebetulan. There's more to it. Karena logically, gue belum mampu untuk berangkat ke Perth ber-4 dengan harga tiket normal. Ini bener-bener God's grace dan thanks to The Voice! Sekarang tinggal ngurus visanya.. Tapi gue yakin, kalo Tuhan ngijinin gue pergi, visanya pasti tembus deh! Aminnn...

Kata-kata 'perkataanmu mengandung kuasa' terasa sangat kuat di hati gue saat gue inget-inget kejadian ini. Words of faith.. kata-kata iman.. Itulah yang membuat segalanya menjadi mungkin.

So, hati-hati dalam berkata-kata... Karena dari mulut yang sama, bisa keluar berkat atau kutuk. Di mana-mana kutuk ga ada yang bagus. So, start saying good things today.. dan declare your words of faith!

Sunday, June 27, 2010

Traveling with kids

Tanggal 20-23 June 2010 yang lalu, saya diberikan kesempatan untuk pergi berlibur bersama keluarga. Unlike the previous holidays when grandma, grandpa and auntie always came with us, this time, it was just the 4 of us: me, my hubby, and our two kids (a 4-year-old boy and a 3-year-old girl).

We had imagined how busy we would be during the holiday, but yea.. we were willing to take the risk anyway.. *wink*.

I won't tell you about the holiday details... since it could be a 'kesenjangan sosial' for some.. Hehe.. But I learnt some things during this holiday.. and it reminded me of God's love for us. Here they are..

1. As a parent, I have to ensure that my kids eat properly.
Before breakfast, lunch and dinner, I always have to think about what my kids gonna eat.. what kind of food they like. After I bought all the food, my hubby and I have to feed them... and we're very disappointed when they didn't finish their food.
Our God, which we call Him 'Father' .. also do the same thing for us. He provides food for us every day. As you may have read in Psalm 23, He brought us to green pastures and stream of water. The food is already there. It's up to us whether we want to eat it or not. When we are a newborn Christian, may be God feeds us as well, through friends, or church leaders around us. But as we grow, we have to learn to eat by ourselves. God knows that we will like the food that He has provided (ie. God's word : the Bible), but sometimes.. we don't want to eat the food for some reasons.. and you know what, sebenernya kalo kita nggak makan, yang rugi adalah kita sendiri. Kita nggak bisa bertumbuh dengan baik, mungkin saja bisa sakit... tetapi Tuhan nggak rugi apa-apa. He may be disappointed... tetapi kita yang tanggung akibatnya.

2. The kids must sleep properly
Besides eating, another way to gain energy is by having enough rest. Yea I know.. some of my fellas have been so 'rewel' by advising me to sleep earlier. *peace* .. Thanks fellas! I'll try to sleep earlier ^^ ..
Back to the topic. I have to make sure that my kids have enough sleep. There was one night when my son couldn't sleep well.. because he was too excited to ride on the train, while in the afternoon, the train was not running. He might be thinking about it the whole day long, he couldn't sleep properly because he really wanted to ride on the train! He slept at around 1am and woke up at 5am. -.-"
Our Father really concerns about our 'resting-time' too. After all those busy times, either it is for ministry or work, we all need our rest. Even He, Himself said "I will GIVE you rest." ... and the most wonderful time for resting is.. in His presence.. when we come to Him, talk with Him and spend hours with Him.. This is something that we occasionally forget. We are too busy with our ministry, our job, our family, our children.. we forget to take our rest, and visit our pit stop, which is God alone.
As a human being, after my kids fell asleep at night, I went to sleep also... But not God. He never sleeps, He never slumbers. He's watching us day and night.. Whenever you feel like resting, just come to Him... and He will give you rest.. How wonderful it is!

3. I have to watch my kids wherever they go, and make sure that they are with us.
Okay, we had an incident a year ago, my son was left on the elevator alone... Won't talk much about this, but God is good.. we managed to find him.. and it taught us a special lesson.. Always hold your child's hands wherever you go.
My kids love running here and there, and are easily distracted by anything they find interesting (toys for example). Sometimes they hold our hands, sometimes they don't. When they don't, we have to be extra cautious. Looking around, calling their names just to make sure they're nearby and following us.
Some of you might know where this is going... That's what our Father God do! He wants us to be close to Him always. When we let go of our hands, we're never out of His sight. He calls us over and over again, watches over us, and makes sure that we are not far from Him. But what often happens is, we are the one who's running away from Him.. and we blame Him for not being close to us, and we'll ask "Where are You, God?? Where are You?? I can't see You! Why do you leave me alone like this??" .. OK. If I were God, I might just answered.. "it's your own fault! You're the one who's running away from me!" ... But our God is a God of love. There's a song that says.. "He's only a prayer away" .. Which means.. He's very close to us. We just need to look up, and we'll find that He's with us all those times.
Just an illustration:
My eldest son is about my waist's height. So, in a normal head position.. all that he can see is my waist and below. He might just bump to another person, and think that he/she is his dad/mom.. but when he looks up and see that person's face, then he will realize that he/she is not his dad/mom.
Our God is big. When we are lost, we probably act like my son.. We look around with our normal 'head position' and try to find God, but we can't find Him. That's why I said before.. we need to look up, then we'll see that He's never far away from us.

Those are the three things I've learnt so far.. will update this blog again soon :)

Thursday, June 3, 2010

Got a hand to hold?




"I realize that I may not have hands to hold my wife's hand. But when the time comes, I know, that I will be able to hold her heart. I don't need hands to hold her heart." (Nick Vujicic)

and guys.. you don't need hands to hurt your girl's heart either ^^ .. So cherish her heart carefully.

Roller Coaster

Life is like a roller-coaster. It is the ups and downs that makes it exciting. The more challenging it is, more fun it will be. ^^

Don't Judge A Book By Its Cover

I went to my favourite 'bakso' restaurant the other day with my husband and brother-in-law. Since the restaurant is small and only has 2 parking lots, and those two were occupied. I parked my car at its neighbour's parking lot, which happens to sell bread and 'singkong keju' (deep-fried cassava with cheese on top)..

After having my delicious 'bakso', I decided to buy the fried cassava. While waiting for the cassavas, I look around the bakery and saw nice looking breads on the counter. The prices were reasonable for those good-looking breads, so I bought some for the kids and myself. I could imagine myself eating a soft and fluffy bread with a good taste, of course. Oh well, a perfect diet distraction I know :P

Later in the afternoon, I decided to have one of those breads. To my surprise, the taste was bad. I can tell that they're using cheap chocolate rice (mesis), and the bread was not soft and fluffy! *kasar dan seret* .. And I was totally disappointed. I once bought breads somewhere else, the price was a lot cheaper, but they are nicer to eat!

From this simple experience, I remembered a quote that says "Don't judge a book by its cover"... which simply means, don't judge something by its outward appearance. It is what inside that matters. However, I looked at it with a different perspective.

Let's put it this way:
I bought the bread because it looked nice --> I paid the price --> I ate the bread.
Although it didn't taste good. I admit, I ate the whole bread. "Sayang kan, udah dibeli.. masa dibuang??"

and let's compare it with this..
I met someone that is good-looking, and decided to make friends with him/her --> I invested my time in order to build our relationship --> That someone is not as nice as I thought before. At this point, we are faced with two choices: Continue building relationship with that someone.. or just dump that person out of our lives.

Ya beda donk Va, roti sama orang?? C'mon...

For me, it's quite similar. The bread that I ate, probably tastes good for some people. That's why the bakery keeps on making and selling it. It's a matter of my own taste. Rasanya ga cocok sama lidah gue.. The baker can proudly sell his bread, because according to him, it tastes good.

A person that we think is not nice, might be nice for other people. That person might not suit our style/character. Ga cocok lah dia sama gue, ga nyambung... But God created them, and they're still here on this earth. It simply means that there are still something good in them that we haven't find out. As we all know, the Bible says.. humans are created very very good! (sangat sangat baik)

Back to the quote.. "Don't judge a book by its cover". The book cover design might be bad (blame it on the designer :p), but what's in it might be good.. or vice versa. In order to find out what's in the book, we have no other options than to read it. It's not fair to say that a book is bad, when we only read a few chapters. We can say that a book is bad or good, after we finish reading it thoroughly (from chapter one till the very last page).

It is not fair to judge a person when we only 'read' one or two sections of their life. We really have to see a person thoroughly.. and I really believe that you will find something interesting in that person's life. Even sometimes reading a book once is not enough, you have to read it over and over again to understand its meaning.

Back to that bread story, and the book story... if they're existed until now, simply means that there are some people that believe that they are good.

And if there are some people that we consider them as bad, freak, weird, cupu.. but they're still here until now.. then God still believes that they are good.

So, stop judging the book by its cover. Since you have bought the book, you better read it .. doesn't matter if it is good or bad. Sayang kan kalo ga dibaca?? :)