Thursday, February 18, 2010

In A Relationship

Seorang temen saya lagi in love.. fufufuf... Kayaknya setiap saat mikirin si doi melulu deh.. Hehehe.. Terus terang saya sendiri kadang kangen sama masa-masa itu. Sebuah masa di mana ada rasa deg-degan.. ada rasa malu-malu (tapi mau.. hwkwkk).. terus ada rasa kangen tingkat tinggi yang menyerang.. ada rasa penasaran.. dan yah.. sebuah masa di mana kita bener-bener lagi mau mencari tahu sebanyak mungkin mengenai si dia, baik yang positif maupun negatif, dengan tujuan untuk mengenal dia lebih baik lagi. Is he the one?? *uhuiii*

Bagi sebagian orang, kayaknya status 'in a relationship' or 'pacaran' menjadi sesuatu yang amat penting. Apalagi kalau usianya dah 20 ke atas, rata-rata orang-orang di sekitar juga sudah mulai 'kepo' dan nanya-nanya "udah punya pacar blom lo? Ngejomblo aje.." Hihihi.. Padahal mencari seorang pasangan hidup *ehm ehm..* itu gampang-gampang susah. Yang gampang mah gampang.. yang susah ya susah..

Jadi mikir nih.. Alkitab bilang kita adalah mempelai atau pengantin wanita-Nya Kristus. Setau saya sih.. kalau mau menikah, biasanya ada masa pacarannya dulu, kecuali yang dijodohin ya.. ^^ Kapan sih sebenernya pernikahan kita sama Kristus itu terjadi? Kalo kata Alkitab lagi, pernikahan itu terjadi saat Tuhan Yesus datang untuk kedua kali. Berarti, saat-saat ini sebenernya kita lagi pacaran sama Dia. Kalo bahasa bulenya.. kita lagi 'in a relationship' sama Dia. Bahasa lain yang lebih halus.. "menjalin hubungan".. Hmm..

Saya coba membayangkan.. Ngapain aja sih dulu saat saya pacaran? HeHeHe.. Yang pasti ada acara 'ngapel' .. itu setidaknya seminggu sekali, terus ada telpon-telponan (kalo sekarang mungkin more to bbm-an or ym-an or sms-an.. hehe), terus ada yang namanya love letter (nah ini nih yang sekarang dah langka!! Beruntungnya gue masih ngalamin masa itu.. hihihi), ada lah kangen-kangenan, kadang berantem juga, curiga-curigaan, cemburuan, dan lain sebagainya. Yeah.. yang udah pacaran pasti ngerti lah :P

Sadar atau enggak, hubungan kita sama Tuhan juga kayak gitu loh. Coba deh inget-inget waktu pertamaaaa kali kita jatuh cinta sama Tuhan. Hm.. indah banget.. Pengennya tiap hari sama Tuhan, tiap hari ketemu Tuhan, tiap hari ngobrol sama Tuhan, duh pengen banget kenal sama sosok Tuhan ini. Setiap hari baca 'love letter' alias Alkitab. Pokoknya indah banget. Semangatnya masih 100% deh.. And then.. problem comes. Seperti orang pacaran, pasti ada kan yang namanya berantem, salah paham.. Gitu juga dengan Tuhan. Udah mulai deh ngambek-ngambek sama Tuhan gara-gara apa yang kita pengen kaga dikabulkan. Udah mulai ngegerutu, dah mulai ga ke gereja dengan alesan "Tuhan gak baek sama saya". Kadang dah mulai pake anceman, "Tuhan, pokoknya kalo Tuhan nggak (gini), gue gak mau (gitu) lagi!!" Mungkin kalo lagi sama pacar ada kata-kata tambahan, "Lebih baik kita putus!" Hehehe.. Dari yang awalnya, "everything I do, I do it for You.." berubah menjadi, "if You don't do it for me, I won't do it for You." Abis itu, udah sadar, ada masa-masa 'baikan' lagi.. Dan seterusnya. PERSIS seperti orang pacaran.

Ada yang bilang kalau pacaran itu adalah masa di mana kita saling mengenal antara kita dan pasangan kita. Sehingga yeah.. seharusnya semakin lama kita berpacaran, semakin jauh dan semakin dalam juga kita mengenal dia. Saya sempet tertempelak dan ga tau mau jawab apa ketika seorang teman bertanya, "Seberapa lu kenal Tuhan?" .. I really can't answer. Lucu ya. Coba bayangin misalnya kita dah pacaran sama si A selama 5 tahun. Terus temen ada yang nanya, "Lu tau nggak kesukaan si A?" Kita jawab, "Nggak. Apa ya?" Terus ditanya lagi, "Hobby-nya si A apa?" tapi kita nggak bisa jawab. Terus temen kita menghujani kita dengan berbagai pertanyaan tentang si A, tapi semua kita jawabnya "nggak tau". Mungkin temen kita akan bilang, "Lu ngapain aja selama ini sama si A, kalo apa-apa nggak tau?" .. Pertanyaan yang sama bisa kita tanyakan, "Kita ngapain aja selama ini, kalau kita nggak tau apa-apa soal Tuhan?" Is it true?

Tuhan Yesus sebagai mempelai pria kita, teramat sangat mengenal kita. Sekarang giliran kita, apakah kita mau mencoba mengenal Dia atau nggak. Mungkin kita udah melakukan ini dan itu buat Tuhan, tetapi kalau kita nggak mengenal Dia secara pribadi, Dia akan bilang "Aku nggak kenal engkau".. which will be so sad. Seperti kita melakukan sesuatu buat si yayang tanpa mengetahui sebenernya dia suka apa nggak. Kita hanya menjalankan apa-apa yang kita pikir harus dilakukan saat pacaran, padahal bukan itu yang si yayang mau. Lama-lama si yayang akan bosen, atau mungkin enek sama kita.

Saya juga masih dalam proses untuk mengenal Dia, makanya saya belum 'dilamar' sama Tuhan. Saya masih dikasih waktu untuk mengenal Dia lebih dan lebih lagi supaya saya bisa menjadi mempelai wanitaNya. Nggak cukup dengan mengatakan "I love Jesus" tanpa mau mengetahui apa yang menjadi kesukaanNya. Nggak cukup dengan mengatakan "Yesus kekasih jiwaku", tetapi kita nggak mau mengenal Dia lebih dalam. He wants an intimate relationship. Sebuah relationship yang benar-benar 'sehat', yang di dalamnya ada ada keterbukaan, kejujuran, perasaan dikasihi.. sebuah hubungan yang ngangenin walopun baru 1 jam tadi ketemu.. He wants that. Dia pingin menyatakan apa yang Dia suka. Dia pingin memegang tangan kita setiap saat. Dia pingin memeluk kita saat kita sedih ataupun bahagia. Pertanyaannya, apakah kita siap untuk 'menjalin hubungan' ini sama Dia? ** (EK)

"... dan ku ingin mengenalMu Tuhan lebih dalam dari semua yang kukenal
Tiada kasih yang melebihiMu, ku ada untuk menjadi penyembahMu.."

(Posted in [prepare:] edisi 31)

No comments:

Post a Comment